PENYELENGGARAAN KRITIK KARYA SENI RUPA
PERENCANAAN PAMERAN SENI RUPA
Berikut akan diuraikan secara singkat tahapan A.perencanaan pameran seni rupa
1. Menentukan Tujuan
2. Menentukan Tema
3. Menyusun Kepanitiaan
4. Menentukan Waktu dan Tempat
5. Menyusun Agenda Kegiatan
6. Menyusun Proposal Kegiatan
B.Mempersiapkan pameran
1. Materi Pameran
Materi pameran seni rupa di sekolah terdiri dari tiga sumber. Pertama adalah
koleksi karya tugas-tugas siswa terbaik (seni lukis, desain, dan kria atau karya
yang lain) yang dipilih oleh guru dan dikoleksi selama 1 semester.
Kedua, adalah karya-karya siswa yang dibuat atas kehendak sendiri, di luar tugas
yang diberikan oleh guru di sekolah. Dan yang ketiga, adalah karya-karya siswa yang
memenangkan lomba kesenirupaan (seni lukis, desain, kria, logo, animasi,
dan lain-lain) baik dalam tingkat lokal, nasional, maupun internasional, yang pernah
diraih oleh siswa yang sedang belajar efektif di sekolah yang mengadakan pameran.
Hendaknya materi pameran mencerminkan juga perkembangan kebudayaan masa
kini,dimana karya-karya seni rupa telah menggunakan media dan teknologi baru,
yang telah dipraktikkan oleh sebagian siswa (khususnya para siswa yang bersekolah
di kota- kota besar Indonesia), yakni seni di zaman elektronik, Seperti computer art,
video art,web art, vector art, digital painting, dan lain-lain, sehingga pengunjung
pameran mendapatkan sajian yang baru dengan wawasan seni masa kini.
2. Kurasi Pameran
Fungsi seorang kurator antara lain menganalisis berbagai faktor keunggulan seni yang
dipamerkan, di samping menunjukkan pula kecenderungan kreatif peserta pameran, baik
untuk bidang seni lukis , desain, atau kria. Sehingga pengunjung mendapatkan bahan
banding untuk mengapresiasi karya yang diamatinya. Artikel kurasi pameran dimuat
dalam katalog pameran, sehingga isinya menjadi topik bahasan yang menarik dalam
aktivitas diskusi yang dilaksanakan.
3.Aktifitas diskusi
Tujuannya adalah pengembangan wawasan dan sikap apresiatif. Bagi pameris adalah ajang evaluatif
(mendapatkan masukan dari peserta diskusi) dan sekaligus sebagai peluang menjelaskan
gagasan dan tujuan seni yang diciptakannya, alia pertanggunggjawaban karya.
Sebagai pembicara utama, biasanya dipilih pekritik seni rupa, atau tokoh lain yang dipandang
layak karena keahliannya telah diakui ditengah masyarakat. Pembicara menyampaikan
makalah sebagai topik kajian diskusi (makalah dibagikan kepada semua peserta).
Diskusi dipandu oleh moderator (yang berwawasan seni baik), bisa oleh siswa, perupa,
atau guru seni budaya. Kegiatan diskusi dikelola olah panitia pameran, dan
didokumentasikan dalam bentuk cacatan tertulis, audio, foto, video, atau film,
sesuai kemampuan panitia pameran
http://berkaryasenirupa.blogspot.com/2017/02/persiapan-pameran.html?m=1
C.Pelaksanaan seni rupa
6. Menyusun Proposal Kegiatan
B.Mempersiapkan pameran
1. Materi Pameran
Materi pameran seni rupa di sekolah terdiri dari tiga sumber. Pertama adalah
koleksi karya tugas-tugas siswa terbaik (seni lukis, desain, dan kria atau karya
yang lain) yang dipilih oleh guru dan dikoleksi selama 1 semester.
Kedua, adalah karya-karya siswa yang dibuat atas kehendak sendiri, di luar tugas
yang diberikan oleh guru di sekolah. Dan yang ketiga, adalah karya-karya siswa yang
memenangkan lomba kesenirupaan (seni lukis, desain, kria, logo, animasi,
dan lain-lain) baik dalam tingkat lokal, nasional, maupun internasional, yang pernah
diraih oleh siswa yang sedang belajar efektif di sekolah yang mengadakan pameran.
Hendaknya materi pameran mencerminkan juga perkembangan kebudayaan masa
kini,dimana karya-karya seni rupa telah menggunakan media dan teknologi baru,
yang telah dipraktikkan oleh sebagian siswa (khususnya para siswa yang bersekolah
di kota- kota besar Indonesia), yakni seni di zaman elektronik, Seperti computer art,
video art,web art, vector art, digital painting, dan lain-lain, sehingga pengunjung
pameran mendapatkan sajian yang baru dengan wawasan seni masa kini.
2. Kurasi Pameran
Fungsi seorang kurator antara lain menganalisis berbagai faktor keunggulan seni yang
dipamerkan, di samping menunjukkan pula kecenderungan kreatif peserta pameran, baik
untuk bidang seni lukis , desain, atau kria. Sehingga pengunjung mendapatkan bahan
banding untuk mengapresiasi karya yang diamatinya. Artikel kurasi pameran dimuat
dalam katalog pameran, sehingga isinya menjadi topik bahasan yang menarik dalam
aktivitas diskusi yang dilaksanakan.
3.Aktifitas diskusi
Tujuannya adalah pengembangan wawasan dan sikap apresiatif. Bagi pameris adalah ajang evaluatif
(mendapatkan masukan dari peserta diskusi) dan sekaligus sebagai peluang menjelaskan
gagasan dan tujuan seni yang diciptakannya, alia pertanggunggjawaban karya.
Sebagai pembicara utama, biasanya dipilih pekritik seni rupa, atau tokoh lain yang dipandang
layak karena keahliannya telah diakui ditengah masyarakat. Pembicara menyampaikan
makalah sebagai topik kajian diskusi (makalah dibagikan kepada semua peserta).
Diskusi dipandu oleh moderator (yang berwawasan seni baik), bisa oleh siswa, perupa,
atau guru seni budaya. Kegiatan diskusi dikelola olah panitia pameran, dan
didokumentasikan dalam bentuk cacatan tertulis, audio, foto, video, atau film,
sesuai kemampuan panitia pameran
http://berkaryasenirupa.blogspot.com/2017/02/persiapan-pameran.html?m=1
C.Pelaksanaan seni rupa
1. Penataan ruang
Ruang pameran diusahakan luas, sehat, bisa menampung pengunjung, terasa nyaman, dan tenang. Sebaiknya penataan ruang diatur sesuai dengan gambar denah ruangan pamer. Penataan ruang dibuat teratur, sesuai atau harmonis.
2.penataan materi pameran
Penataan materi pameran diatur berdasarkan jenis-jenisnya.
a). Kelompok karya seni 2 rupa dimensi (dwimatra)
- Seni Lukis, karya seni lukis dapat dikelompokkan menurut media (bahan dan alat) yang digunakan dan gaya atau aliran seni, seperti realisme, surrealisme, ekspresionisme, impressionisme, abstrak, romantisme.
- Menggambar dengan beberapa jenis, seperti gambar-gambar hiasan karikatur, ilustrasi, bentuk, sketsa, perspektif, dekoratif, reklame, vignette, dan lambang.
- Seni batik menampilkan beberapa karya batik dari bahan kain (mori) dengan beberapa desain gambar.
-Media (alat dan bahan) yang digunakan, seperti bahan dari tanah liat, gips, batu, kayu, dan semen. - Relief atau seni ukir, dari berbagai bahan seperti, kayu, tanah liat, lempengan logam, kertas, gips dengan berbagai corak dan jenis relief.
b). Kelompok karya seni 3 rupa dimensi (trimatra)
- Kelompok seni kerajinan (seni kriya)
Dikelompokkan menurut media (bahan dan alat), fungsi benda (murni atau fungsi pakai) serta jenis trimatra atau dwimatra, Umumnya benda kriya adalah karya seni terapan. - Seni patung
-Teknik pembuatan seperti dgn teknik pahat, butsir, cetak, dan sambung.
-Aliran seni, seperti ekspresionisme, realisme, primitivisme, dan abstrak.
A.pengorgasiasian pemeran
Disamping berpedoman pada prinsip prinsip pameran juga perlu adanya pengorganisasian pameran. Dengan harapan agar dalam pelaksanaan dapat bekerja secara efektif dan efisien. Semua panitia dan petugas dapat bertugas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Dalam bertugas selama pameran, panitia membuat/membagi piket petugas disertai uraian tugas dan tanggung jawab petugas pelaksana/penjaga stan pameran.
D. Penutupan Pameran
Dalam penutupan pameran perlu dibahas hal-hal berikut.
- Evaluasi Pelaksanaan Pameran
Setelah selesai pelaksanaan pameran, perlu tindak lanjut yaitu evaluasi dari pelaksanaan mengenai semua kegiatan dari awal hingga akhir pameran. Pengalaman-pengalaman yang telah didapat, dijadikan sebagai pedoman untuk melaksanakan pameran kelas berikutnya. - Pembubaran Panitia
Panitia pameran dapat dibubarkan setelah semua pekerjaan akhir pameran selesai. Pembubaran panitia dilakukan oleh Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab di sekolah. Dalam acara pembubaran dihadiri seluruh panitia dan guru. Pada saat ini sekaligus penyampaian laporan pertanggungjawaban ketua panitia kepada seluruh panitia dan warga sekolah yang lain. - Keberhasilan dalam Melaksanaan Pameran
Keberhasilannya ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
-Koordinasi dan kerjasama yang kompak panitia dan petugas yang terkait.
-Adanya rasa tanggung jawab, disiplin, dan kecakapan dalam melaksanakan tugas yang diterima.
-Semua panitia dan warga sekolah merasa memiliki dan menjaga keutuhan karya yang dipamerkan.
- Materi berbobot, menarik, dan disenangi publik.
Sumber: Nurbaeti, dan Astina. Seni Budaya.Indonesia: CV. Lima Utama Grafika
Komentar
Posting Komentar